Minggu, 27 Mei 2012

Tabur Tuai

Jika kita menanam biji Jeruk pasti yang tumbuh adalah tanaman jeruk dengan buah jeruk, jika kita menanam mangga, pasti yang tumbuh adalah mangga dan buahnya mangga, tidak mungkin kita menanam jeruk dan yang tumbuh adalah nagka sedangkan buahnya adalah rambutan, mustahil....

Seperti itulah kehidupan yang kita jalani, jika kita menabur kejujuran, pastinya yang kita dapat adalah kejujuran. Jika kita memberikan kebaikan dapat dipastikan kitapun mendapatkan kebaikan pula.

Itulah hukum Tabur Tuai. Jadi ketika kita melakukan hal yang positif terhadap orang lain, Tidak baik kita punya piikiran “Apakah jika aku memberikan ini, orang itu juga memberiku ini?” atau malah berfikiran “Aku memberimu ini karena aku mau kamu memberiku ini.” Itu adalah kebodohan yang seharusnya tidak dilakukan, jika kita berfikiran demikian, kita melakukan segala sesuatu tidak dengan keikhlasan dan kerelaan, tetapi mengharapkan suatu imbalan.

Kedua pemikiran itu seharusnya tidak ada dalam pemikiran kita sebagai orang yang mau berubah dan yang mau diubah, Tidak hanya Hukum “Tabur Tuai” tapi juga ada sejumlah Hukum-hukum di dunia yang kurang lebih sama, tapi menurut saya Hukum inilah yang sesuai bagi saya, karena dalam Hukum ini kita tidak boleh menuntut orang, memaksakan kehendak, dan mengharapkan sesseorang melakukan sesuatu.

Jika kita berbuat / menabur benih yang baik pastinya kita mendapatkan / menuai kebaikan, jika kita menabur kejaahatan, pasti kita menuai kejahatan pula. Jadi hati-hati dalam berbuat, karena secara langsung maupun tidak langssung, perbuatan kita akan kembali pada kita sendiri.

Kejujuran berbuah manis dan segar, kejahatan berbuah busuk dan berulat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar